Memang betul, baik ibadah haji juga umrah sama-sama dilakukan kepada tempat negara Arab Saudi beserta berpusat kepada Mekah. Akan tetapi, setidaknya muncul lima disparitas mencolok antara umrah & haji, diantaranya :
1. Waktu Ibadah
Haji artinya ibadah yg terikat waktu & nir dapat dikerjakan kepada sembarang kesempatan. Ibadah ini dilaksanakan kepada bulan Dzulhijah beserta puncaknya kepada lepas 9 Dzulhijah yaitu wukuf kepada Padang Arafah. Sementara itu, ibadah umrah dapat dilakukan kapanpun tanpa mengenal keterikatan waktu, baik kepada bulan Dzulhijah juga bulan-bulan lainnya.
2. Rangkaian Ibadah
Perlu diketahui bahwa rangkaian ibadah haji jauh lebih kompleks dibandingan beserta umrah. Di dalam haji, para jamaah akan melakukan niat, thawaf, sa'i, tahallul, dan wukuf kepada Arafah, melempar jumrah, & mabit kepada Muzdalifah & Mina. Sedangkan, aktivitas kepada ibadah umrah lebih sederhana mencakup niat, thawaf, sa'i, & tahallul saja.
tiga. Lokasi Ibadah
Baik haji juga umrah, ke 2 ibadah ini wajib dilakukan kepada Negeri Arab Saudi bukan kepada Indonesia. Hanya saja disparitas rangkaian prosedurnya membentuk lokasi ke 2 ibadah ini juga relatif tidak sama. Pada umrah, seluruh bentuk ibadahnya dapat dikerjakan kepada lingkungan kota Mekah. Sementara kepada perangkat lunak ibadah haji, spesifik buat wukuf, mabit, & melempar jumrah dilakukan kepada luar Kota Mekah, yaitu kepada Padang Arafah, Muzdalifah, & Mina.
4. Hukum Ibadah
Seperti kita ketahui, aturan ibadah haji artinya fardhu 'ain bagi mereka yg dapat. Sementara kepada umrah, muncul selisih paham antara para ulama mengenai aturan ibadah ini. Sebagian ulama menyebutnya sebagai ibadah sunnah & sebagian lagi mengatakan aturan umrah artinya wajib, minimal sekali seumur hayati.
lima. Durasi Ibadah
Perbedaan kelima berasal haji & umrah artinya lamanya perangkat lunak ke 2 ibadah ini alias durasi waktunya. Secara teknis, ibadah umrah dapat dikerjakan dalam tempo 2 hingga tiga jam lantaran holistik rangkaian ibadah yg terbilang sederhana itu dilakukan kepada dalam Masjidil Haram. Sebaliknya, waktu yg diharapkan buat menjalankan seluruh aktivitas kepada ibadah haji paling cepat artinya 4 hari yaitu kepada lepas 9, 10, 11, & 12 Dzulhijah. Adapula yg mengerjakan ibadah haji selama lima hari, terutama bagi mereka yg merogoh nafar tsani.
6. Tenaga
Faktor kebutuhan energi para jamaah juga nir boleh diabaikan dikala membahas mengenai haji & umrah. Seperti yg sudah dijelaskan kepada atas, lantaran rangkaian ibadahnya lebih sederhana, maka ibadah umrah nir terlalu menguras energi. Sebaliknya, ibadah haji memerlukan persiapan fisik & mental yg sangat matang, baik buat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji, melindungi diri berasal virus & penyakit, juga memudahkan para jamaah dalam menyesuaikan diri beserta lingkungan yg sungguh baru & tidak sama drastis.
Advertisement